Inilah salah satu tempat yang menjadi pusat perkembangan kesenian dan kebudayaan di Kota Solo. Dibangun oleh Pakubuwono X, Taman Sriwedari pada awalnya merupakan tempat rekreasi dan peristirahatan bagi keluarga kerajaan. Pembangunan tempat ini terinspirasi mitos tentang keberadaan sebuah taman di surga. Taman Sriwedari diresmikan pada 1 Januari 1902.
Hiburan Rakyat di Taman Sriwedari |
Taman Sriwedari terletak di Jalan Slamet Riyadi no. 275, Solo. Di dalam kawasan ini, terdapat beberapa tempat yang biasa digunakan sebagai tempat pertunjukan kesenian. Di bagian depan, terdapat pendapa yang sering digunakan sebagai tempat pertunjukan tari. Selain tempat pertunjukan, pendapa ini juga sering digunakan sebagai tempat berkumpul.
Di depan pendapa ini, terdapat patung Rama dan Sinta. Patung yang terinspirasi dari salah satu fragmen sendratari Ramayana dibuat sebagai perayaan 100 tahun Taman Sriwedari pada tahun 2002.
Tempat lain di kawasan ini yang sering digunakan sebagai tempat pertunjukan adalah Gedung Wayang Orang. Seperti namanya, bangunan ini merupakan tempat pertunjukan kesenian khas Solo, wayang orang. Gedung pertunjukan ini pernah mengalami pemugaran pada tahun 1994.
Pertunjukan wayang orang di tempat ini digelar secara rutin dari Hari Selasa hingga Sabtu. Mulai dari jam 20.00 WIB hingga jam 23.00 WIB. Tiket masuk menonton pertunjukan ini Rp3.000.
Selain itu, di dalam Taman Sriwedari, juga terdapat berbagai kios yang menawarkan aneka benda seni hingga budaya. Datang ke tempat ini, Anda dapat menemukan kios yang menjual lukisan, wayang, dan sebagainya. Selain itu, di kios yang lain, Anda juga dapat menjumpai penjual kuda lumping, aneka kerajinan dari bambu, dan kerajinan lain.
Taman Sriwedari ramai dikunjungi pada malam hari. Selain karena pertunjukan wayang orang yang rutin digelar di tempat ini, masyarakat ramai datang ke sini untuk menikmati aneka permainan yang ada di Taman Hiburan Rakyat (THR). THR merupakan arena bermain yang masih berada di dalam kawasan Taman Sriwedari, hanya saja pengelolaannya sudah dilakukan oleh pihak swasta.
Selain itu, pada Bulan Ramadhan, tepatnya pada malam ke-21, Taman Sriwedari menjadi tempat penyelenggaraan Malem Selikuran. Malem Selikuran merupakan salah satu tradisi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan masyarakat Solo untuk menyambut malam Lailatul Qadar. Pada malam ini, dilakukan kirab yang membawa 1.000 tumpeng dari halaman Keraton Kasunanan menuju Taman Sriwedari.
EmoticonEmoticon